Catatan Hati di Setiap Sujudku.
Sebuah buku tentang doa.....
Satu-satunya tempat di mana aku bisa menceritakan keadaanku adalah Mama dan Papa. Melalui telefon, keduanya selalu memberiku nasihat yang sama.
'Teruslah berdoa. Kami tahu engkau sudah berusaha sekuat tenaga. Meski engkau terbiasa hidup mudah, tapi nyatanya kamu mampu menempuh ujian ini. Kami bangga. Jangan menyerah ya, engkau sudah sejauh ini."
Aku menangis di ujung telefon.Haru mendengar kata-kata sederhana kedua orang tuaku. Berdoa. Ya, mungkin aku tak cukup berjalan mendekat padaNya. Tapi aku harus berlari.
Jika sebelumnya aku berdoa dengan perasaan bingung bercampur kalut, kini aku cuba memasrahkan semua perasaan ku padaNya.
Seusai solat-solat malam, aku menghabiskan lembar demi lembar bacaan alQuran. Aku percaya Allah Maha Mengetahui apa yang ada di hatiku. Melalui air mata kesedihan dan untaian kalimat dalam kitab suci yang ku baca, aku hanya berharap Allah memaafkan dosa-dosa keluarga kami dan tidak meninggalkan ku. Sejujurnya, aku tak memikirkan apakah Allah akan mengabulkan apa-apa yang ku inginkan. Aku ingin benar-benar ikhlas akan semuanya dan percaya bahawa Ia Maha Adil atas segala sesuatu.
Aku menatap terjemahan surah Al Baqarah ayat 286
Allah tidak memberati seseorang melainkan apa yang terdaya olehnya. Ia mendapat pahala kebaikan yang di usahakannya, dan ia juga menanggung dosa kejahatan yang diusahakannya. (Mereka berdoa dan berkata): "Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau mengirakan kami salah jika kami lupa atau kami tersalah. Wahai Tuhan kami! janganlah Engkau bebankan kepada kami bebanan yang berat sebagaimana yang telah Engkau bebankan kepada orang-orang yang terdahulu daripada kami. Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang kami tidak terdaya memikulnya. Dan maafkanlah kesalahan kami, dan berilah rahmat kepada kami, dan beri Penolong kami oleh itu, tolonglah kami untuk mencapai kemenangan terhadap kaum-kaum yang kafir".
Aku membacanya dan membacanya lagi.Ku biarkan perasaan damai menguasai hatiku. Untuk pertama kalinya, perasaanku sangat ringan, di mana aku tak memikirkan apa pun kecuali percaya yang terbaik masih ada di dekatku. Allah sentiasa ada.
*pengsan*
ReplyDeletemakcik..saya tumpang pengsan gak...huhuhuhuhuhu
ReplyDeleteBondnya Siti Khadijah bt Saad, (baru nak tulis Khadijah B Saad) kekeke...saya jua tumpang pengsan bagi pihak anakandanya Bonda itew...
ReplyDeleteSalam makcik!!
ReplyDeleteSaya ni, DeLinn. Sihat? he he he. Keep on writing! You rock la makcik! hehehe
Jom kita sama-sama pengsan. Beli buku tu kat makassar, indonesia. Ada kedai buku jual islamic books kat mall.
ReplyDeleteDeLinn, tak suka rock. Suka balada.Hehe.